Minggu, 01 September 2019

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN DESA SIOPAT SOSOR

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN DESA SIOPAT SOSOR


Didedikasikan sebagai hasil dari KKN selama 1 bulan di Desa Siopat Sosor
Oleh: Yusuf Hutabarat
NIM: 3163321036
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan










VISI DAN MISI
1.      VISI
Visi  adalah  suatu  gambaran  yang  menantang  tentang  keadaan  masa  depan  yang diinginkan  dengan  melihat  potensi masalah yang dihadapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.  Penyusunan  Visi  Desa Siopat Sosor ini  dilakukan  dengan  pendekatan  partisipatif,  melibatkan  pihak-pihak  yang berkepentingan di Desa Siopat Sosor seperti Pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat,   tokoh   agama,   lembaga   masyarakat   Desa   dan   masyarakat   Desa   pada umumnya. Dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal di desa sebagai satu satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan, maka Visi Desa Siopat Sosor adalah:

“ TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA SIOPAT SOSOR YANG SEJAHTERA, TENTERAM, MAJU, MAKMUR, DAN BERKEADILAN SERTA BERLANDASKAN KEAGAMAAN “
2.      MISI
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan  juga telah ditetapkan   beberapa misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan  oleh  Desa  agar  tercapainya  Visi  Desa  tersebut. Visi  berada  di  atas  Misi.  Pernyataan Visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di operasionalkan /dikerjakan. Adapun Misi Desa Siopat Sosor adalah :
1.      Optimalisasi penyelenggaraan Pemerintah Desa Siopat Sosor yang meliputi :
-          Penyelenggaraan Pemerintah Desa yang bertransparan dan Akuntabel
-          Pelayanan masyrakat yang Prima yaitu, Cepat, Tepat, dan Benar
-          Pelaksanaan pembangunan yang berkesinambungan dan mengedepankan partisipasi dan Gotong Royong masyrakat.
2.      Menciptakan kondisi masyarakat yang aman, tertib dan rukun dalam kehidupan bermasyarakat dengan berpegangan pada prinsip – prinsip yaitu ;
-          Duduk sama rendah berdiri sama tinggi; Ringan sama dijinjing berat sama dipikul.
A.    Pendahuluan
Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari innduknya Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri Dalam Negeri. Terbentuknya Samosir sebagai kabupaten baru merupakan langkah awal unntuk memulai percepatan pembangunan menuju masyarakat sejahtera. Kabupaten Samosir beribukotakan Pangururan dengan Bupati saat ini diduduki oleh Drs. Rapidin Simbolon, M.M dan wakil bupati Ir. Juang Sinaga. Luas Kabupaten Samosir adalah 1.419,5 km² dengan populasi total 150.187 jiwa (2015) dengan kepadatan penduduk per kilometer adalah 105.8 jiwa/km².
Batas wilayah Kabupaten Samosir sebagai berikut:
·         Utara; Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun.
·         Timur; Kabupaten Toba Samosir.
·         Selatan; Ksabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan.
·         Barat; Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Kabupaten Samosir terdiri dari 9 kecamatan dimana 6 kecamatan berada di pulau Samosir dan 3 kecamantan didaerah lingkar luar Danau Toba tepat berada di punggung pegunungan Bukit Barisan, yaitu, Kecamatan Harian, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan Palipi, Kecamatan Pangururan, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kecamatan Sianjur Mulamula, Kecamatan Simanindo, dan Kecamatan Sitiotio. Setiap kecamatan memiliki desa berkisar antara 8 hingga 25 desa.
Dari semua desa tersebut, adapun desa yang akan dibicarakan disini adalah desa yang terdapat di Kecamatan Pangururan, tepatnya desa Siopat Sosor. Desa ini adalah sebuah desa yang berada di kecamatan Panguruan dan menjadi salah satu desa lintas Samosir. Desa ini menjadi salah satu desa yang cukup strategis dalam bagi Pemerintahan Kabupaten Samosir, karena didesa ini terdapat kantor-kantor pemerintahan daerah khususnya DPRD Kabupaten Samosir. Dengan keadaan desa yang seperti ini, maka dapat disimpulkan bahwa desa ini sudah cukup maju dibidang perekonomiannya.



B.     Sejarah Desa Siopat Sosor
Desa Siopat  Sosor adalah salah satu kampung yang berada di wilayah Bius Parbaba, yaitu Sistem Pemerintahan menurut Adat Istiadat Batak yang dipimpin oleh Raja - Raja Bius.
Pada Tahun 1908 Belanda memasuki tanah Batak dan mempunyai kuasa yang sangat berpengaruh sehingga merubah Sistem Pemerintahan Bius menjadi satu kenegerian yaitu “ KENEGERIAN PARBABA” yang dipimpin oleh satu orang Kepala  Nagari yang membawahi satu orang Karani ( Sekretaris ) satu Raja Pandua ( Wakil ) dan satu Orang Pangulima ( Panglima ).
 Setelah berakhirnya masa penjajahan Belanda maka sistem Pemerintahan Kenegerian itu berubah menjadi sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia  ( NKRI ) dibawah Kecamatan yang disebut Pemerintahan  Desa yang dipimpin oleh satu orang Kepala Desa. Maka Kenegerian Parbaba “ terbagi menjadi beberapa Desa salah satunya adalah Desa Siopat Sosor, yang berbatasan dengan  :
Ø  Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Huta Bolon;
Ø   Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Parbaba Dolok;
Ø  Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan  dan Lumban Suhi-Suhi Dolok ;
Ø  Sebelah Barat berbatasan dengan Danau Toba.

Nama Desa Siopat Sosor berasal dari Kata Siopat yang artinya Empat dan Sosor artinya Kampung( Huta / Lumban ), maka dapat diartikan bahwa Siopat Sosor adalah Empat Kampung / Huta “ yaitu :
1.          Lumban Ganda ( Dusun I )
2.          Huta Simaraek  ( Dusun II )
3.          Lumban Bona – Bona  Sait Nihuta ( Dusun II )
4.         Huta Simanampang ( Dusun III ).

Masyarakat Desa Siopat Sosor yang mayoritas Penduduknya adalah Marga Sihaloho.Maka sejak saat itu wilayah Desa Siopat Sosor menjadi Desa yang Defenitif yang dipimpin oleh satu Kepala Desa yang dipilih langsung oleh masyarakat.

 Beberapa nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa  di Desa Siopat Sosor, yaitu :
1.      Batu Raja Sihaloho ( 1945- 1950 )
2.      Jabunga Saragi  ( 1950 – 1955 )
3.      Udut Sihaloho ( 1955 – 1970 )
4.      Jaduit Sihaloho ( 1970 – 1980)
5.      Jatorus Sijabat ( 1980 – 2001)
6.      Kaliaman Turnip ( 2001 – 2006 )
7.      Kingkong Pardomuan Sihaloho ( 2006 – 2007 )
8.      Pjs. Janahot Sihaloho ( 2007 – 2009 )
9.      Marolop Sihaloho ( 2009 – 2015 )
10.  Pj. Marolop Sihaloho ( 2015 – 2016 )
11.  Pj. Arijon Turnip ( 2016 – 2017 )
12.  Edison Turnip ( 2017 – 2023 )

2.1. Aspek Geografi dan Demografi
Luas  wilayah  Desa Siopat Sosor adalah sekitar  ± 250  Ha  dimana  sebagian  berupa  daratan  yang bertopografi berbukit-bukit, dan sebagian lagi daratan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian dan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian Holtikultra ( Jagung, Bawang, Cabe).
Desa Siopat Sosor terdiri dari 3 Dusun dengan  wilayah sebagai berikut:
Ø  Dusun I meliputi wilayah Lumban Ganda
Ø  Dusun II meliputi wilayah Simaraek, Lumban Bona – Bona Sait Nihuta
Ø  Dusun III meliputi wilayah Simanampang


Tabel 2.1
Luas Wilayah Desa Siopat Sosor per Dusun
No
Dusun
Jumlah Huta
Luas Wil. (km²)
% Luas
1
I
4
0,25
25
2
II
5
0,34
34
3
III
15
0,41
41
Jumlah
24
100 
100
         
          Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor


Tabel 2.2
Sarana dan Prasarana Desa
NO
SARANA/PRASARANA
JUMLAH/VOLUME
KETERANGAN
1
Balai Desa
-
-
2
Kantor Kepala Desa
1
Sewa ( Dusun II )
3
PUSTU
1
Dusun III
4
Gereja
1
Dusun III
5
Poskamling
-
-
6
PAUD
1
Dusun III
7
Pos Polisi
-
-
8
SD Negeri
-
-
9
SMP Negeri
-
 -
10
SMA Negeri
1
Dusun III
11
Balai Pertemuan Dusun
-
-
12
Simpan Pinjam Perempuan
9
Desa
13
Kelompok Tani
4
Desa
14
Gapoktan
1
Desa
15
PAM
1
Dusun II
16
TPU
-
-
17
Sungai
4
Dusun I, II , III
18
Menara/Tower/Pemancar
-
-
19
Jalan Tanah
200 m
Dusun I,II,III
20
Jalan Koral
2.000 m
Dusun I, II,III
21
Jalan Poros/ HotMix
1.800 m
Dusun I, II,III
22
Jalan Aspal/ Penetrasi
1.000 m
Dusun I, II,III
23
Jalan Rabat Beton
200 m
Dusun I, II,III
24
Lumbung Tani
-
-
25
Sumur Bor
-
-
26
Kantor Pos
-
-
            
Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor
       

                                                                                                          
Tabel 2.4
Sex Ratio Penduduk Desa Siopat Sosor  Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
No
Dusun
Laki-laki
Perempuan
Penduduk
Sex Ratio
1
I
65
70
135

2
II
110
119
229

3
III
238
240
478

Total Dusun
413
429
842


                        Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor
Berdasarkan kelompok umur, penduduk Desa Siopat Sosor dapat dilihat seperti pada Tabel  berikut ini.

Tabel 2.5
Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Desa Siopat Sosor

Kelompok Umur
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki + Perempuan
Rasio Jenis Kelamin
1
2
3
4
5
0-4
37
29
66

5-9
59
57
116

10-14
34
51
85

15-19
43
44
87

20-24
33
35
68

25-29
30
28
58

30-34
41
39
80

35-39
39
29
68

40-44
27
32
59

45-49
23
20
43

50-54
22
21
43

55-59
8
11
19

60-64
6
6
12

65+
11
27
38

Jumlah
413
429
842

      
                        Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor

Berikut jumlah penduduk Desa Siopat Sosor menurut dusun Secara lengkap dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel 2.6
Jumlah Penduduk  Menurut Dusun Desa Siopat Sosor
Dusun/ Sub Village
Jumlah / Total (Jiwa)
Persentase (%)
I
135
25
II
229
34
III
478
41
Jumlah/Total
842
100,00

            Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor

   Tabel 2.7
Laju pertumbuhan penduduk di Desa Siopat Sosor Tahun 2010-2013
Tahun
Jumlah penduduk
Laju pertumbuhan (%)
2013
594

2014
675
0,88
2015
704
0,95
2016
757
0,92
2017
842
0,89
         
                        Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor       

2.2.  Keadaan Sosial
Keadaan sosial masyarakat Desa Siopat Sosor cukup baik, keadaan ini juga didukung oleh masyarakatnya yang tidak terlalu heterogen, hampir semua masyarakat Desa ini satu suku yakni suku Batak Toba dan menganut agama Kristen Protestan dan Katolik dan memegang falsafah ”Dalihan Natolu” dimana Adat Istiadat tetap dipertahankan dan dipelihara dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga hampir tidak pernah terjadi gesekan sosial skala besar kecuali konflik individu skala kecil. Penduduk Desa Siopat Sosor juga memegang Sistem Gotong Royong yang sejak dahulu telah diwariskan secara turun temurun, dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam upacara pernikahan, Adat Kematian, Meresmikan Rumah Baru, dll masyarakat Desa Siopat Sosor selalu turut serta dalam pelaksanaan acara tersebut baik berupa materi ataupun tenaga.
2.2.1        Agama
Penduduk Desa Siopat Sosor menganut agama Katholik,  Agama Kristen Protestan, Agama Islam, Agama Budha meskipun demikian masyarakat Desa Siopat Sosor tidak pernah menjadikan perbedaan itu sebagai konflik sehingga kerukunan hidup beragama selalu terjaga.

Tabel 2.9
Data Penduduk Desa Siopat Sosor berdasarkan Agama
No
Agama
Pria
Wanita
Jumlah
Persentase%
1
Protestan
179
181
360
43
2
Katholik
212
227
439
52
3
Islam
20
19
39
4
4
Budha
2
2
4
1
Total
413
429
842
100
         
                        Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor

2.2.2        Sosial Politik
Dari sisi Sosial Politik, Desa Siopat Sosor juga sangat kondusif terbukti dari beberapa kali pelaksanaan Pemilihan umum baik Pemilihan Legislatif maupun eksekutif dan terutama Pemilihan Kepala Daerah, partisipasi masyarakat sangat tinggi. Salah satu bukti yang paling nyata adalah pemilihan Kepala Desa Siopat Sosor yang dilaksanakaan pada bulan November 2017 yang lalu berjalan dengan  kondusif dan penuh dengan semangat kekeluargaan. Tidak ditemukan adanya perpecahan di kalangan masyarakat, dan seluruh aspirasi masyarakat tetap terakomodir dengan baik.
2.2.3           Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Desa Siopat Sosor tetap terjaga dengan baik, hampir tidak ada peristiwa kriminal di desa ini selama beberapa Tahun terakhir. Tetapi persoalan yang perlu mendapat perhatian dari Pemerintah baik Pemerintah Desa maupun jajaran Pemerintah yang lebih tinggi  adalah masalah pertanian yang kerap terjadi dan tetap berpotensi menjadi masalah yang relatif besar di masa yang akan datang.
2.2.4     Sosial Ekonomi
Penduduk Desa Siopat Sosor mayoritas berprofesi sebagai petani dengan jenis tanaman adalah mayoritas petani Jagung, Bawang,dan Cabe tetapi sebagian besar petani masih memanfaatkan  tadah hujan yaitu yang berada didaerah perbukitan sehingga dalam setahun hanya dua kali bercocok tanam, hal ini dikarenakan kesulitan pasokan air untuk perladangan dan hanya sebagian kecil yang bisa memanfaatkan air Danau Toba untuk bercocok tanam untuk dua kali dalam 1 (satu) Tahun, selain tanaman Jagung, Bawang, dan Cabe masyarakat juga membudidayakan tanaman sayuran, seperti cabe, tomat, bawang, jagung, kopi dan coklat. Dari sisi ekonomi, Desa Siopat Sosor memiliki potensi yang sangat besar dikembangkan, Salah satu potensi yang nampak adalah masih luasnya lahan tidur. Selain untuk pertanian, lahan ini juga bisa dikembangkan untuk peternakan, khususnya peternakan unggas seperti ayam dan bebek.
Dibutuhkan sebuah pembaharuan di bidang pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian yang sudah ada, khususnya untuk menyikapi pertanian yang relatif kurang subur. Keterbatasan lahan dan teknologi pertanian yang ramah lingkungan mutlak diperlukan, Selain bertani sebagai mata pencaharian pokok beberapa penduduk juga aktif beternak kerbau, kambing dan babi, nelayan di danau toba, membuka keramba jaring apung, berdagang sebagai usaha sampingan penambah pendapatan serta ada sebagian kecil yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil.

Tabel 2.10
Data Penduduk Desa Siopat Sosor berdasarkan Pekerjaan
No
Pekerjaan
Pria
Wanita
Jumlah
Persentase%
1
Petani
47
84
131
32
2
Pedagang
3
3
6

3
PNS
41
48
89
21
4
Honorer
8
8
16
5
5
Tenun




6
Wiraswasta
99
53
152
37
7
Pengemudi Becak Bermotor
2

2
1
8
TNI/ POLRI
2

2
1
9
Dll
4
6
10
3
TOTAL
206
202
408
100
           
                        Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor

2.2.5        Sosial Budaya
Masyarakat Desa Siopat Sosor sudah sejak lama dikenal sebagai sebuah wilayah adat yang aktif dan terpelihara hingga saat ini. Dalam kehidupan sehari - hari adat (Batak) sangat dominan dan sudah tertata dengan baik oleh para tetua-tetua di Desa Siopat Sosor yang sudah tertata dengan baik dengan beberapa desa yang masih dalam satu kesatuan adat yaitu Desa Hutabolon  dan Desa Lumba Suhi - Suhi Toruan. Beberapa hal yang belum tercipta adalah kelompok - kelompok seni budaya, hal ini tentunya menjadi tugas Pemerintah Desa kedepan untuk mencipkatakan kelompok seni untuk mengangkat citra Desa Siopat Sosor sekaligus menjadi sarana pembinaan kaum muda dan kepariwisataan.

2.2.6        Kesehatan
Sarana kesehatan merupakan salah satu hal yang memprihatinkan di Desa Siopat Sosor, karena hanya ada 1 Pustu yang ada di Desa Siopat Sosor. Akses sarana kesehatan terdekat, berupa Puskesmas Buhit yang berada di Desa Pardugul dengan jarak tempuh ± 4 Km. Perangkat kesehatan yang ada di Desa Siopat Sosor hanya 1 unit Pustu dan 3 orang bidan desa. Penyediaan sarana kesehatan dan tenaga kesehatan menjadi perhatian yang serius bagi Desa Siopat Sosor.                        
Bidang Kesehatan adalah salah satu masalah yang sangat perlu dibenahi secepatnya karena sulitnya mewujudkan masyarakat  benar-benar ber perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Siopat Sosor, tidak adanya sarana dan prasarana air bersih, dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang sanitasi menjadi hal yang perlu dibenari oleh Pemerintah.

Tabel 2.2.6.1
Jumlah Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan yang Lalu
(Januari 2018) Menurut Jumlah Hari Sakit dan Jenis Kelamin
BANYAKNYA HARI SAKIT
JUMLAH
Laki-laki
Perempuan
Total
1.
1 – 3 hari
1
2
3
2.
4 – 7 hari
1
1
2
3.
8 – 14 hari
2
1
3
4.
15 – 21 hari
2
2
4
5.
22 – 30 hari
1
-
1
TOTAL
7
6
13
                
                        Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor

Tabel 2.2.6.2
Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan yang Lalu
(Keadaan Januari 2018) Menurut Jenis Keluhan dan Jenis Kelamin
JENIS KELUHAN KESEHATAN
JUMLAH
Laki-laki
Perempuan
Total
1.
Panas
40
28
68
2.
Sakit Kepala Berulang/ Pusing
17
52
69
3.
Batuk
31
45
76
4.
Pilek
17
27
44
5.
Diare/ Buang-buang Air
13
15
28
6.
Asma
-
-
-
7.
Sakit Gigi
3
1
4
8.
Lainnya
72
163
235
TOTAL
193
331
524
          
                        Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor


            Pelaksanaan program pemerintah seperti, Program Keluarga Berencana (KB) masih sulit dilaksanakan di Desa Siopat Sosor, sebagian besar dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat yang dalam bahasa batak disebut ”Maranak Sampulu Pitu, Marboru Sampulu Walu” yang secara harafiah diartikan ”punya anak laki-laki tujuhbelas, dan anak perempuan delapan belas” yang artinya punya anak banyak banyak rejeki” namun akhir-akhir ini jumlah warga yang menggunakan kontrasepsi KB sudah semakin meningkat, karena petugas kesehatan telah beberapa kali memberikan penyuluhan tentang arti pentingnya program keluarga berencana serta secara umum sudah banyak masyarakat desa yang mulai mengerti akan pentingnya kesehatan Ibu dan Anak dengan menggunakan program Keluarga Berencana.
2.2.7        Pendidikan
Untuk bidang  pendidikan pada saat ini Desa Siopat Sosor memiliki 1 (satu) Unit Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pangururan yang terletak di Simanampang  Dusun III, Penduduk Desa Siopat Sosor menjunjung tinggi pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sebagian besar anak usia dini belum memperoleh pendidikan pada PAUD, karena belum adanya PAUD di desa ini dan seandainya pun ingin itu harus masuk diluar Desa Siopat Sosor. Sekolah Dasar bersekolah bahkan hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan pendidikan Lanjutan Atas, harus melanjutkan ke Pusat Kota Pangururan  yang  jaraknya lumayan jauh yang membutuhkan biaya angkutan.

Tabel 2.2.7.1
Sarana Prasarana Sekolah di Desa Siopat Sosor Tahun 2017 / 2018
No
Sekolah
Jumlah Gedung/SEKOLAH
Jumlah Guru
Jumlah Siswa
1
Paud
1
2
29
2
SD
-
-
-
3
SMP
-
-
-
4
SMA
1
36
622
    
             Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor      
           

Tabel 2.2.7.2
Nama Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Desa Siopat Sosor
No
Sekolah DASAR
Jumlah RUANG
Jumlah Guru
Jumlah Siswa
LeTAK
1
SD
-
-
-
-
2
SMP
-
-
-
-
3
SMA
24
36
622
Dusun III
     
            Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor

Tidak seluruhnya warga Desa Siopat Sosor bersekolah di Sekolah Menengah Atas yeang ada di wilayah Desa Siopat Sosor, dikarenakan alasan-alasan mutu pendidikan yang lebih baik sekolah lainnya yang berada di Kecamatan Pangururan .
Salah satu kebutuhan yang cukup mendesak di bidang pendidikan di Desa Siopat Sosor adalah pendirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Desa, hal ini juga sesuai dengan program yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Samosir yakni ”Satu Desa, Satu PAUD” tetapi disisi lain pendirian PAUD ini juga akan terkendala oleh topografi wilayah dan jarak antar kampung yang menyebar dan berbukit-bukit.
Untuk anak usia sekolah SD dan SMP/sederajat bersekolah ada yang bersekolah di luar Desa Siopat Sosor atau Pusat Kota Pangururan Kabupaten Samosir, sementara untuk jenjang Perguruan Tinggi harus tinggal di Luar Kabupaten Samosir.

2.3       Keadaan Ekonomi
            Keadaan ekonomi masyarakat  Desa Siopat Sosor sesungguhnya masih jauh dari sejahtera, sekalipun tidak ditemukan Rawan Pangan di Desa ini atau penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Pertanian merupakan sektor ekonomi utama yang menopang kehidupan sebagian masyarakat Desa Siopat Sosor kecuali beberapa orang yang berprofesi sebagai PNS, Pertanian,pedagang yang digeluti hampir seluruhnya masih bersifat tradisional, sehingga sekalipun luas lahan terbatas, tidak seluruhnya bisa diusahai oleh masyarakat. Masih terdapat lahan tidur yang cukup luas di Desa ini, persoalan utama tanah-tanah yang tidak diusahai ini adalah keterbatasan tehnologi dan pemilikan lahan belum jelas, karena sebagian besar dimiliki bersama satu rumpun keluarga atau bahkan satu keturunan, yang kerap menimbulkan persoalan untuk dikelola.
A.    Pertanian
Pertanian di Desa Siopat Sosor secara umum dibagi menjadi , yakni ;
1.      Pertanian lahan kering.
 Pertanian lahan kering terdapat di semua dusun. Persoalan umum yang dihadapi akhir ini adalah kecenderungan ketergantungan terhadap pupuk kimia semakin besar dan cuaca yang tidak menentu serta dikelola secara tradisional serta belum adanya saluran irigasi. Selain itu, tanaman keras jenis kopi ateng dan arabika juga tumbuh dengan subur hanya saja belum dikembangkan secara optimal dan masih bersifat sampingan.
Tabel 2.2.8
Luas Lahan Pertanian dan Peruntukannya
No
Jenis Lahan
Luas Lahan
Peruntukan
Jenis komoditi
produktivitas

1



Lahan Kering
12,5 hektar
Jagung
Palawija
180 Ton/ Hektar


1,5 Hektar
Kopi
Kopi Ateng
1,7  Ton / Hektar


1,2 Hektar
Coklat
Palawija
1,8 Ton / Hektar


2 Hektar
Bawang
Palawija
5 Ton/ Hektar


1,5 Hektar
Cabe
Palawija
4 Ton/ Hektar


0,5 Hektar
Ubi Kayu
Palawija
10 Ton / Hektar


1 Hektar
Sayur-sayuran

5 Ton/ Hektar
            Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor

B.     Peternakan
Bidang Peternakan di Desa Siopat Sosor pada umumnya digeluti oleh semua penduduk desa meskipun mereka hanya melakukan peternakan secara tradisional. Hewan ternak yang diusahai penduduk secara umum terdiri dari ternak besar, kecil dan unggas. Ternak besar seperti Kerbau, sedangkan ternak kecil diantaranya adalah Ayam Kampung, Kambing dan Babi. Kegiatan beternak biasanya masih bersifat tradisional dan merupakan usaha sampingan. Karena produksi ternak yang terbatas, biasanya sebagian besar hasil ternak warga hanya untuk konsumsi rumah tangga sendiri dan hanya sedikit yang dijual.
Sebenarnya dari segi luas wilayah, topografi, iklim dan suhu udara, Desa Siopat Sosor menyimpan potensi untuk peternakan besar yakni di Dusun I,II dan III  kedepan diharapkan daerah ini dapat dikembangkan menjadi sentra ternak di Kabupaten Samosir.
Tabel 2.2.9
Jenis dan jumlah ternak di Desa Siopat Sosor
No
Jenis ternak
jumlah
1
Kerbau
71 ekor
2
Babi
40 ekor
3
Kambing
91 ekor
4
Ayam Kampung
1200 ekor
5
Bebek
10 ekor
6
Kuda
3 ekor
7
Angsa
4 ekor
8
Anjing
113 ekor
9
Kucing
43 ekor
         
                        Sumber :  Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor


Simpulan
Desa Siopat Sosor adalah salah satu desa yang terletak di Kecamaan Pangururan, Kabupaten Samosir. Desa ini menjadi salah satu desa yang memeiliki peran penting bagi Pemerintahan Kabupaten Samosir karena desa ini adalah daerah perkantoran DPRD. Desa ini memiliki sejarah yang cukup panjang yang sama seperti desa-desa masyarakat Batak pada umumnya yaitu dipimpin oleh Raja-Raja Bius pada masa lalu.
Seiring berjalannya waktu bersamaan dengan kedatangan penjajah, setiap desa diubah kepemimpinannya hingga seperti sekarang ini. Perkembangan desa-desa di Kabupaten Samosir adalah sama, namun yang membedakan adalah pemanfaatan potensi desa itu sendiri. Desa Siopat Sosor memang memiliki potensi, terutama dibidang pariwisata, namun masyarakat tidak terlalu terobsesi untuk mengembangkannya dan lebih memilih berkebun. Hal ini mengakibatkan desa Siopat Sosor dijadikan sebagai daerah perkantoran saja.
Perkembangan desa Siopat Sosor semakin kesini semakin membaik, hal ini dikarenakan dilihat dari segi pembangunan desa yang sudah sangat bagus. Perkembangan ini bisa menjadi lebih baik lagi jika desa dan masyarakatnya mau dan bersemangat untuk mengembangkan sektor pariwisatanya terkhusus dibagian pantainya yang masih sangat alami dan memiliki pemandangan dan susasana yang tidak kalah indahnya dari pantai-pantai yang ada di sekitar Pulau Samosir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar