SEJARAH DAN PERKEMBANGAN DESA
SIOPAT SOSOR
Didedikasikan
sebagai hasil dari KKN selama 1 bulan di Desa Siopat Sosor
Oleh:
Yusuf Hutabarat
NIM:
3163321036
Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
VISI
DAN MISI
1.
VISI
Visi adalah suatu
gambaran yang menantang
tentang keadaan masa
depan yang diinginkan dengan
melihat potensi masalah yang
dihadapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Penyusunan Visi Desa Siopat Sosor ini dilakukan dengan
pendekatan partisipatif, melibatkan
pihak-pihak yang berkepentingan
di Desa Siopat Sosor seperti Pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat, tokoh
agama, lembaga masyarakat
Desa dan masyarakat
Desa pada umumnya. Dengan
mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal di desa sebagai satu satuan
kerja wilayah pembangunan di Kecamatan, maka Visi Desa Siopat Sosor adalah:
“ TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA
SIOPAT SOSOR YANG SEJAHTERA, TENTERAM, MAJU, MAKMUR, DAN BERKEADILAN SERTA
BERLANDASKAN KEAGAMAAN “
2. MISI
Untuk
mewujudkan visi yang telah ditetapkan
juga telah ditetapkan beberapa
misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh
Desa agar tercapainya
Visi Desa tersebut. Visi berada
di atas Misi.
Pernyataan Visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di
operasionalkan /dikerjakan. Adapun Misi Desa Siopat Sosor adalah :
1.
Optimalisasi penyelenggaraan Pemerintah Desa Siopat Sosor yang meliputi :
-
Penyelenggaraan Pemerintah Desa yang bertransparan dan Akuntabel
-
Pelayanan masyrakat yang Prima yaitu, Cepat, Tepat, dan Benar
-
Pelaksanaan pembangunan yang berkesinambungan dan mengedepankan partisipasi
dan Gotong Royong masyrakat.
2.
Menciptakan kondisi masyarakat yang aman, tertib dan rukun dalam kehidupan
bermasyarakat dengan berpegangan pada prinsip – prinsip yaitu ;
-
Duduk sama rendah berdiri sama tinggi; Ringan sama dijinjing berat sama
dipikul.
A.
Pendahuluan
Kabupaten Samosir adalah hasil
pemekaran dari innduknya Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang
No. 36 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang
Bedagai di Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004
oleh Menteri Dalam Negeri. Terbentuknya Samosir sebagai kabupaten baru
merupakan langkah awal unntuk memulai percepatan pembangunan menuju masyarakat
sejahtera. Kabupaten Samosir beribukotakan Pangururan dengan Bupati saat ini
diduduki oleh Drs. Rapidin Simbolon, M.M dan wakil bupati Ir. Juang Sinaga.
Luas Kabupaten Samosir adalah 1.419,5 km² dengan populasi total 150.187 jiwa
(2015) dengan kepadatan penduduk per kilometer adalah 105.8 jiwa/km².
Batas wilayah Kabupaten Samosir
sebagai berikut:
·
Utara;
Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun.
·
Timur;
Kabupaten Toba Samosir.
·
Selatan;
Ksabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan.
·
Barat;
Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Kabupaten Samosir terdiri dari 9
kecamatan dimana 6 kecamatan berada di pulau Samosir dan 3 kecamantan didaerah
lingkar luar Danau Toba tepat berada di punggung pegunungan Bukit Barisan,
yaitu, Kecamatan Harian, Kecamatan Nainggolan, Kecamatan Onan Runggu, Kecamatan
Palipi, Kecamatan Pangururan, Kecamatan Ronggur Nihuta, Kecamatan Sianjur
Mulamula, Kecamatan Simanindo, dan Kecamatan Sitiotio. Setiap kecamatan
memiliki desa berkisar antara
8 hingga 25 desa.
Dari semua desa tersebut, adapun desa yang
akan dibicarakan disini adalah desa yang terdapat di Kecamatan Pangururan,
tepatnya desa Siopat Sosor. Desa ini adalah sebuah desa yang berada di
kecamatan Panguruan dan menjadi salah satu desa lintas Samosir. Desa ini
menjadi salah satu desa yang cukup strategis dalam bagi Pemerintahan Kabupaten
Samosir, karena didesa ini terdapat kantor-kantor pemerintahan daerah khususnya
DPRD Kabupaten Samosir. Dengan keadaan desa yang seperti ini, maka dapat
disimpulkan bahwa desa ini sudah cukup maju dibidang perekonomiannya.
B.
Sejarah Desa Siopat Sosor
Desa Siopat Sosor
adalah salah satu kampung yang berada di wilayah Bius
Parbaba, yaitu Sistem Pemerintahan menurut Adat Istiadat
Batak yang dipimpin oleh Raja - Raja
Bius.
Pada Tahun 1908 Belanda memasuki tanah Batak dan
mempunyai kuasa yang sangat berpengaruh sehingga merubah Sistem Pemerintahan
Bius menjadi satu kenegerian yaitu “ KENEGERIAN
PARBABA” yang dipimpin oleh satu orang Kepala Nagari yang membawahi satu orang Karani (
Sekretaris ) satu Raja Pandua ( Wakil ) dan satu Orang Pangulima ( Panglima ).
Setelah
berakhirnya masa penjajahan Belanda maka sistem Pemerintahan Kenegerian itu
berubah menjadi sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) dibawah
Kecamatan yang disebut Pemerintahan Desa
yang dipimpin oleh satu orang Kepala Desa. Maka “ Kenegerian Parbaba “ terbagi menjadi beberapa Desa salah satunya adalah
Desa Siopat
Sosor, yang berbatasan dengan :
Ø Sebelah Utara berbatasan
dengan Desa Huta Bolon;
Ø Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Parbaba
Dolok;
Ø Sebelah Selatan
berbatasan dengan Desa Lumban
Suhi-Suhi Toruan dan Lumban Suhi-Suhi Dolok ;
Ø Sebelah Barat berbatasan
dengan Danau Toba.
Nama
Desa Siopat
Sosor berasal dari Kata ‘ Siopat ’
yang artinya Empat dan ‘Sosor’
artinya ‘Kampung’( Huta / Lumban
),
maka dapat diartikan bahwa Siopat
Sosor adalah Empat Kampung / Huta “ yaitu :
1.
Lumban Ganda ( Dusun I )
2.
Huta Simaraek
( Dusun II )
3.
Lumban Bona – Bona Sait Nihuta ( Dusun II )
4.
Huta Simanampang (
Dusun III ).
Masyarakat Desa Siopat Sosor yang
mayoritas Penduduknya adalah Marga Sihaloho.Maka
sejak saat itu wilayah Desa Siopat Sosor menjadi Desa yang Defenitif yang
dipimpin oleh satu Kepala Desa yang dipilih langsung oleh masyarakat.
Beberapa
nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa
di Desa Siopat Sosor, yaitu :
1. Batu
Raja Sihaloho ( 1945- 1950 )
2. Jabunga
Saragi ( 1950 – 1955 )
3. Udut
Sihaloho ( 1955 – 1970 )
4. Jaduit
Sihaloho ( 1970 – 1980)
5. Jatorus
Sijabat ( 1980 – 2001)
6. Kaliaman
Turnip ( 2001 – 2006 )
7. Kingkong
Pardomuan Sihaloho ( 2006 – 2007 )
8. Pjs.
Janahot Sihaloho ( 2007 – 2009 )
9. Marolop
Sihaloho ( 2009 – 2015 )
10. Pj.
Marolop Sihaloho ( 2015 – 2016 )
11. Pj.
Arijon Turnip ( 2016 – 2017
)
12. Edison Turnip ( 2017 – 2023 )
2.1.
Aspek Geografi dan Demografi
Luas wilayah Desa Siopat Sosor adalah sekitar ± 250 Ha dimana
sebagian berupa daratan
yang bertopografi berbukit-bukit, dan sebagian lagi daratan dimanfaatkan
sebagai lahan pertanian dan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian Holtikultra ( Jagung, Bawang, Cabe).
Desa Siopat
Sosor terdiri dari 3 Dusun dengan wilayah sebagai berikut:
Ø
Dusun I meliputi
wilayah Lumban Ganda
Ø
Dusun II meliputi
wilayah Simaraek, Lumban Bona – Bona Sait Nihuta
Ø
Dusun III meliputi
wilayah Simanampang
Tabel
2.1
Luas
Wilayah Desa Siopat Sosor per Dusun
No
|
Dusun
|
Jumlah Huta
|
Luas Wil. (km²)
|
% Luas
|
1
|
I
|
4
|
0,25
|
25
|
2
|
II
|
5
|
0,34
|
34
|
3
|
III
|
15
|
0,41
|
41
|
Jumlah
|
24
|
100
|
100
|
Sumber : Pendataan
oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor
Tabel 2.2
Sarana
dan Prasarana Desa
NO
|
SARANA/PRASARANA
|
JUMLAH/VOLUME
|
KETERANGAN
|
1
|
Balai Desa
|
-
|
-
|
2
|
Kantor Kepala Desa
|
1
|
Sewa ( Dusun II )
|
3
|
PUSTU
|
1
|
Dusun III
|
4
|
Gereja
|
1
|
Dusun III
|
5
|
Poskamling
|
-
|
-
|
6
|
PAUD
|
1
|
Dusun III
|
7
|
Pos Polisi
|
-
|
-
|
8
|
SD Negeri
|
-
|
-
|
9
|
SMP Negeri
|
-
|
-
|
10
|
SMA Negeri
|
1
|
Dusun III
|
11
|
Balai Pertemuan Dusun
|
-
|
-
|
12
|
Simpan Pinjam
Perempuan
|
9
|
Desa
|
13
|
Kelompok Tani
|
4
|
Desa
|
14
|
Gapoktan
|
1
|
Desa
|
15
|
PAM
|
1
|
Dusun II
|
16
|
TPU
|
-
|
-
|
17
|
Sungai
|
4
|
Dusun I, II , III
|
18
|
Menara/Tower/Pemancar
|
-
|
-
|
19
|
Jalan Tanah
|
200
m
|
Dusun I,II,III
|
20
|
Jalan Koral
|
2.000
m
|
Dusun I, II,III
|
21
|
Jalan Poros/ HotMix
|
1.800
m
|
Dusun I, II,III
|
22
|
Jalan Aspal/ Penetrasi
|
1.000
m
|
Dusun I, II,III
|
23
|
Jalan Rabat Beton
|
200
m
|
Dusun I, II,III
|
24
|
Lumbung Tani
|
-
|
-
|
25
|
Sumur Bor
|
-
|
-
|
26
|
Kantor Pos
|
-
|
-
|
Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat
Sosor
Tabel
2.4
Sex
Ratio Penduduk Desa Siopat Sosor
Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
No
|
Dusun
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Penduduk
|
Sex Ratio
|
1
|
I
|
65
|
70
|
135
|
|
2
|
II
|
110
|
119
|
229
|
|
3
|
III
|
238
|
240
|
478
|
|
Total Dusun
|
413
|
429
|
842
|
|
Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat
Sosor
Berdasarkan kelompok umur, penduduk Desa Siopat Sosor dapat dilihat seperti pada
Tabel berikut ini.
Tabel 2.5
Jumlah Penduduk
Berdasarkan Kelompok Umur Desa Siopat Sosor
Kelompok
Umur
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
Laki-laki +
Perempuan
|
Rasio Jenis
Kelamin
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
0-4
|
37
|
29
|
66
|
|
5-9
|
59
|
57
|
116
|
|
10-14
|
34
|
51
|
85
|
|
15-19
|
43
|
44
|
87
|
|
20-24
|
33
|
35
|
68
|
|
25-29
|
30
|
28
|
58
|
|
30-34
|
41
|
39
|
80
|
|
35-39
|
39
|
29
|
68
|
|
40-44
|
27
|
32
|
59
|
|
45-49
|
23
|
20
|
43
|
|
50-54
|
22
|
21
|
43
|
|
55-59
|
8
|
11
|
19
|
|
60-64
|
6
|
6
|
12
|
|
65+
|
11
|
27
|
38
|
|
Jumlah
|
413
|
429
|
842
|
Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat
Sosor
Berikut jumlah penduduk Desa Siopat Sosor menurut dusun Secara
lengkap dapat dilihat pada Tabel berikut ini :
Tabel
2.6
Jumlah
Penduduk Menurut
Dusun Desa Siopat Sosor
Dusun/
Sub Village
|
Jumlah / Total (Jiwa)
|
Persentase (%)
|
I
|
135
|
25
|
II
|
229
|
34
|
III
|
478
|
41
|
Jumlah/Total
|
842
|
100,00
|
Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat
Sosor
Tabel 2.7
Laju pertumbuhan
penduduk di Desa Siopat Sosor Tahun 2010-2013
Tahun
|
Jumlah penduduk
|
Laju pertumbuhan (%)
|
2013
|
594
|
|
2014
|
675
|
0,88
|
2015
|
704
|
0,95
|
2016
|
757
|
0,92
|
2017
|
842
|
0,89
|
Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat
Sosor
2.2. Keadaan
Sosial
Keadaan sosial masyarakat Desa Siopat Sosor
cukup baik, keadaan ini juga didukung oleh masyarakatnya yang tidak terlalu
heterogen, hampir semua masyarakat Desa ini satu suku yakni suku Batak Toba dan
menganut agama Kristen Protestan dan Katolik dan memegang falsafah ”Dalihan Natolu” dimana Adat Istiadat
tetap dipertahankan dan dipelihara dalam berbagai aspek kehidupan. Sehingga
hampir tidak pernah terjadi gesekan sosial skala besar kecuali konflik individu
skala kecil. Penduduk Desa Siopat Sosor juga memegang Sistem Gotong Royong yang sejak
dahulu telah diwariskan secara turun temurun, dalam kehidupan sehari-hari
seperti dalam upacara pernikahan, Adat Kematian, Meresmikan Rumah Baru, dll
masyarakat Desa Siopat Sosor selalu turut serta dalam pelaksanaan acara
tersebut baik berupa materi ataupun tenaga.
2.2.1
Agama
Penduduk Desa Siopat Sosor menganut agama Katholik, Agama Kristen
Protestan, Agama Islam, Agama Budha
meskipun demikian masyarakat Desa Siopat Sosor tidak pernah menjadikan perbedaan itu
sebagai konflik sehingga kerukunan hidup beragama selalu terjaga.
Tabel 2.9
Data Penduduk Desa Siopat
Sosor berdasarkan Agama
No
|
Agama
|
Pria
|
Wanita
|
Jumlah
|
Persentase%
|
1
|
Protestan
|
179
|
181
|
360
|
43
|
2
|
Katholik
|
212
|
227
|
439
|
52
|
3
|
Islam
|
20
|
19
|
39
|
4
|
4
|
Budha
|
2
|
2
|
4
|
1
|
Total
|
413
|
429
|
842
|
100
|
Sumber
: Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa
Siopat Sosor
2.2.2
Sosial Politik
Dari sisi Sosial Politik, Desa Siopat Sosor
juga sangat kondusif terbukti dari beberapa kali pelaksanaan Pemilihan umum
baik Pemilihan Legislatif maupun eksekutif dan terutama Pemilihan Kepala
Daerah, partisipasi masyarakat sangat tinggi. Salah satu bukti yang paling nyata adalah
pemilihan Kepala Desa Siopat Sosor yang dilaksanakaan pada bulan November 2017 yang lalu berjalan
dengan kondusif dan penuh dengan
semangat kekeluargaan. Tidak ditemukan adanya perpecahan di kalangan
masyarakat, dan seluruh aspirasi masyarakat tetap terakomodir dengan baik.
2.2.3
Keamanan
dan Ketertiban Masyarakat
Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Desa Siopat Sosor
tetap terjaga dengan baik, hampir tidak ada peristiwa kriminal di desa
ini selama beberapa Tahun terakhir. Tetapi persoalan yang perlu mendapat perhatian dari
Pemerintah baik Pemerintah Desa maupun jajaran Pemerintah yang lebih tinggi adalah masalah pertanian yang kerap
terjadi dan tetap berpotensi menjadi masalah yang relatif besar di masa yang
akan datang.
2.2.4 Sosial Ekonomi
Penduduk Desa Siopat Sosor mayoritas berprofesi sebagai petani dengan
jenis tanaman adalah mayoritas petani Jagung,
Bawang,dan Cabe tetapi sebagian
besar petani masih memanfaatkan tadah
hujan yaitu yang berada didaerah perbukitan sehingga dalam setahun hanya dua
kali bercocok tanam, hal ini dikarenakan kesulitan pasokan air untuk perladangan dan
hanya sebagian kecil yang bisa memanfaatkan air Danau Toba untuk bercocok tanam
untuk dua kali dalam 1 (satu) Tahun, selain tanaman Jagung, Bawang, dan Cabe masyarakat juga membudidayakan tanaman sayuran,
seperti cabe, tomat, bawang, jagung, kopi dan coklat. Dari sisi
ekonomi, Desa Siopat Sosor memiliki potensi yang sangat besar
dikembangkan, Salah satu potensi yang nampak adalah masih luasnya lahan tidur.
Selain untuk pertanian, lahan ini juga bisa dikembangkan untuk peternakan,
khususnya peternakan unggas seperti ayam dan bebek.
Dibutuhkan sebuah pembaharuan di bidang pertanian untuk
meningkatkan produksi pertanian yang sudah ada, khususnya untuk menyikapi
pertanian yang relatif kurang subur. Keterbatasan lahan dan teknologi pertanian
yang ramah lingkungan mutlak diperlukan, Selain bertani sebagai mata
pencaharian pokok beberapa penduduk juga aktif beternak kerbau, kambing dan
babi, nelayan di danau toba, membuka keramba jaring apung, berdagang sebagai
usaha sampingan penambah pendapatan serta ada sebagian kecil yang berprofesi
sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Tabel 2.10
Data Penduduk Desa Siopat
Sosor berdasarkan Pekerjaan
No
|
Pekerjaan
|
Pria
|
Wanita
|
Jumlah
|
Persentase%
|
1
|
Petani
|
47
|
84
|
131
|
32
|
2
|
Pedagang
|
3
|
3
|
6
|
|
3
|
PNS
|
41
|
48
|
89
|
21
|
4
|
Honorer
|
8
|
8
|
16
|
5
|
5
|
Tenun
|
|
|
|
|
6
|
Wiraswasta
|
99
|
53
|
152
|
37
|
7
|
Pengemudi Becak
Bermotor
|
2
|
|
2
|
1
|
8
|
TNI/ POLRI
|
2
|
|
2
|
1
|
9
|
Dll
|
4
|
6
|
10
|
3
|
TOTAL
|
206
|
202
|
408
|
100
|
Sumber
: Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa
Siopat Sosor
2.2.5
Sosial Budaya
Masyarakat Desa Siopat Sosor sudah sejak lama
dikenal sebagai sebuah wilayah adat yang aktif dan terpelihara hingga saat ini. Dalam kehidupan
sehari - hari adat (Batak) sangat dominan dan sudah tertata dengan baik oleh
para tetua-tetua di Desa Siopat Sosor yang sudah tertata dengan baik dengan
beberapa desa yang masih dalam satu kesatuan adat yaitu Desa Hutabolon dan Desa Lumba
Suhi - Suhi Toruan. Beberapa hal yang belum tercipta adalah kelompok -
kelompok seni budaya, hal ini tentunya menjadi tugas Pemerintah Desa kedepan
untuk mencipkatakan kelompok seni untuk mengangkat citra Desa Siopat Sosor
sekaligus menjadi sarana pembinaan kaum muda dan kepariwisataan.
2.2.6
Kesehatan
Sarana kesehatan merupakan salah satu hal yang
memprihatinkan di Desa Siopat Sosor, karena hanya ada 1 Pustu yang ada di Desa Siopat Sosor.
Akses sarana kesehatan terdekat, berupa Puskesmas Buhit yang berada di Desa
Pardugul dengan jarak tempuh ± 4 Km. Perangkat kesehatan yang ada di Desa Siopat Sosor
hanya 1 unit Pustu dan 3 orang bidan desa. Penyediaan sarana kesehatan dan tenaga
kesehatan menjadi perhatian yang serius bagi Desa Siopat Sosor.
Bidang Kesehatan adalah salah satu masalah yang sangat perlu dibenahi secepatnya karena
sulitnya mewujudkan masyarakat benar-benar ber perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di Desa Siopat Sosor, tidak adanya sarana dan prasarana air bersih, dan
kurangnya kesadaran masyarakat tentang sanitasi menjadi hal yang perlu dibenari
oleh Pemerintah.
Tabel 2.2.6.1
Jumlah Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan yang
Lalu
(Januari 2018) Menurut Jumlah Hari Sakit dan Jenis
Kelamin
BANYAKNYA HARI SAKIT
|
JUMLAH
|
|||
Laki-laki
|
Perempuan
|
Total
|
||
1.
|
1 – 3 hari
|
1
|
2
|
3
|
2.
|
4 – 7 hari
|
1
|
1
|
2
|
3.
|
8 – 14 hari
|
2
|
1
|
3
|
4.
|
15 – 21 hari
|
2
|
2
|
4
|
5.
|
22 – 30 hari
|
1
|
-
|
1
|
TOTAL
|
7
|
6
|
13
|
Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus
RPJM Desa Siopat Sosor
Tabel
2.2.6.2
Persentase
Penduduk yang Menderita Sakit Selama Sebulan yang Lalu
(Keadaan Januari 2018) Menurut Jenis Keluhan dan Jenis Kelamin
JENIS KELUHAN
KESEHATAN
|
JUMLAH
|
|||
Laki-laki
|
Perempuan
|
Total
|
||
1.
|
Panas
|
40
|
28
|
68
|
2.
|
Sakit
Kepala Berulang/ Pusing
|
17
|
52
|
69
|
3.
|
Batuk
|
31
|
45
|
76
|
4.
|
Pilek
|
17
|
27
|
44
|
5.
|
Diare/
Buang-buang Air
|
13
|
15
|
28
|
6.
|
Asma
|
-
|
-
|
-
|
7.
|
Sakit
Gigi
|
3
|
1
|
4
|
8.
|
Lainnya
|
72
|
163
|
235
|
TOTAL
|
193
|
331
|
524
|
Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus
RPJM Desa Siopat Sosor
Pelaksanaan program pemerintah
seperti, Program Keluarga Berencana (KB) masih sulit dilaksanakan di Desa Siopat Sosor,
sebagian besar dipengaruhi oleh budaya masyarakat setempat yang dalam bahasa
batak disebut ”Maranak Sampulu Pitu, Marboru Sampulu Walu” yang secara
harafiah diartikan ”punya anak laki-laki tujuhbelas, dan anak perempuan delapan
belas” yang artinya punya anak banyak banyak rejeki” namun akhir-akhir ini
jumlah warga yang menggunakan kontrasepsi KB sudah semakin meningkat, karena
petugas kesehatan telah beberapa kali memberikan penyuluhan tentang arti
pentingnya program keluarga berencana serta secara umum sudah banyak masyarakat
desa yang mulai mengerti akan pentingnya kesehatan Ibu dan Anak dengan
menggunakan program Keluarga Berencana.
2.2.7
Pendidikan
Untuk
bidang pendidikan pada saat ini Desa
Siopat Sosor memiliki 1 (satu) Unit Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pangururan
yang terletak di Simanampang Dusun III,
Penduduk Desa Siopat Sosor menjunjung tinggi pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Sebagian besar anak usia dini belum memperoleh pendidikan pada PAUD, karena
belum adanya PAUD di desa ini dan seandainya pun ingin itu harus masuk diluar
Desa Siopat Sosor. Sekolah Dasar bersekolah bahkan hingga Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama. Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan pendidikan
Lanjutan Atas, harus melanjutkan ke Pusat Kota Pangururan yang
jaraknya lumayan jauh yang membutuhkan biaya angkutan.
Tabel 2.2.7.1
Sarana Prasarana
Sekolah di Desa Siopat Sosor Tahun 2017 / 2018
No
|
Sekolah
|
Jumlah
Gedung/SEKOLAH
|
Jumlah
Guru
|
Jumlah
Siswa
|
1
|
Paud
|
1
|
2
|
29
|
2
|
SD
|
-
|
-
|
-
|
3
|
SMP
|
-
|
-
|
-
|
4
|
SMA
|
1
|
36
|
622
|
Sumber :
Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat Sosor
Tabel 2.2.7.2
Nama Sekolah
Menengah Atas (SMA) yang ada di Desa Siopat Sosor
No
|
Sekolah DASAR
|
Jumlah RUANG
|
Jumlah Guru
|
Jumlah Siswa
|
LeTAK
|
1
|
SD
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
SMP
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
SMA
|
24
|
36
|
622
|
Dusun III
|
Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat
Sosor
Tidak seluruhnya
warga Desa Siopat Sosor bersekolah di Sekolah Menengah Atas yeang ada di
wilayah Desa Siopat Sosor, dikarenakan alasan-alasan mutu pendidikan yang lebih baik sekolah lainnya yang berada
di Kecamatan Pangururan .
Salah satu
kebutuhan yang cukup mendesak di bidang pendidikan di Desa Siopat Sosor adalah
pendirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Desa, hal ini juga sesuai dengan
program yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Samosir yakni ”Satu
Desa, Satu PAUD” tetapi disisi lain pendirian PAUD ini juga akan terkendala
oleh topografi wilayah dan jarak antar kampung yang menyebar dan
berbukit-bukit.
Untuk anak usia
sekolah SD dan SMP/sederajat bersekolah ada
yang bersekolah di luar Desa Siopat
Sosor atau Pusat Kota Pangururan Kabupaten Samosir, sementara untuk jenjang
Perguruan Tinggi harus tinggal di Luar Kabupaten Samosir.
2.3 Keadaan Ekonomi
Keadaan ekonomi masyarakat Desa Siopat Sosor sesungguhnya masih jauh dari sejahtera,
sekalipun tidak ditemukan Rawan Pangan di Desa ini atau penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Pertanian merupakan sektor ekonomi utama yang menopang kehidupan sebagian masyarakat Desa Siopat Sosor kecuali beberapa
orang yang berprofesi sebagai PNS, Pertanian,pedagang yang digeluti hampir seluruhnya masih bersifat
tradisional, sehingga sekalipun luas lahan terbatas, tidak seluruhnya bisa
diusahai oleh masyarakat. Masih terdapat lahan tidur yang cukup luas di Desa
ini, persoalan utama tanah-tanah yang tidak diusahai ini adalah keterbatasan
tehnologi dan pemilikan lahan belum jelas, karena sebagian besar dimiliki
bersama satu rumpun keluarga atau bahkan satu keturunan, yang kerap menimbulkan
persoalan untuk dikelola.
A. Pertanian
Pertanian
di Desa Siopat Sosor
secara umum dibagi menjadi , yakni ;
1.
Pertanian lahan
kering.
Pertanian
lahan kering terdapat di semua dusun. Persoalan umum yang dihadapi akhir ini adalah
kecenderungan ketergantungan terhadap pupuk kimia semakin besar dan cuaca yang
tidak menentu serta dikelola secara tradisional serta belum adanya saluran
irigasi. Selain itu, tanaman keras jenis kopi ateng dan arabika juga tumbuh dengan subur hanya saja belum dikembangkan
secara optimal dan masih bersifat sampingan.
Tabel 2.2.8
Luas
Lahan Pertanian dan Peruntukannya
No
|
Jenis Lahan
|
Luas Lahan
|
Peruntukan
|
Jenis komoditi
|
produktivitas
|
1
|
Lahan Kering
|
12,5 hektar
|
Jagung
|
Palawija
|
180 Ton/ Hektar
|
|
|
1,5 Hektar
|
Kopi
|
Kopi Ateng
|
1,7 Ton
/ Hektar
|
|
|
1,2 Hektar
|
Coklat
|
Palawija
|
1,8 Ton / Hektar
|
|
|
2
Hektar
|
Bawang
|
Palawija
|
5 Ton/ Hektar
|
|
|
1,5
Hektar
|
Cabe
|
Palawija
|
4 Ton/ Hektar
|
|
|
0,5 Hektar
|
Ubi Kayu
|
Palawija
|
10 Ton / Hektar
|
|
|
1 Hektar
|
Sayur-sayuran
|
|
5 Ton/ Hektar
|
Sumber
: Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa
Siopat Sosor
B. Peternakan
Bidang
Peternakan di Desa Siopat Sosor
pada umumnya digeluti oleh semua penduduk desa meskipun mereka hanya melakukan
peternakan secara tradisional. Hewan ternak yang diusahai penduduk secara umum
terdiri dari ternak besar, kecil dan unggas. Ternak besar seperti Kerbau,
sedangkan ternak kecil diantaranya adalah Ayam Kampung, Kambing dan Babi. Kegiatan beternak biasanya masih bersifat
tradisional dan merupakan usaha sampingan. Karena produksi ternak yang
terbatas, biasanya sebagian besar hasil ternak warga hanya untuk konsumsi rumah
tangga sendiri dan hanya sedikit yang dijual.
Sebenarnya dari segi luas wilayah, topografi, iklim dan suhu udara, Desa Siopat Sosor menyimpan potensi
untuk peternakan besar yakni di Dusun I,II dan III kedepan diharapkan daerah ini
dapat dikembangkan menjadi sentra ternak di Kabupaten Samosir.
Tabel 2.2.9
Jenis
dan jumlah ternak di Desa Siopat Sosor
No
|
Jenis ternak
|
jumlah
|
1
|
Kerbau
|
71
ekor
|
2
|
Babi
|
40 ekor
|
3
|
Kambing
|
91 ekor
|
4
|
Ayam Kampung
|
1200
ekor
|
5
|
Bebek
|
10
ekor
|
6
|
Kuda
|
3 ekor
|
7
|
Angsa
|
4 ekor
|
8
|
Anjing
|
113 ekor
|
9
|
Kucing
|
43 ekor
|
Sumber : Pendataan oleh Tim Perumus RPJM Desa Siopat
Sosor
Simpulan
Desa Siopat Sosor adalah salah satu desa yang
terletak di Kecamaan Pangururan, Kabupaten Samosir. Desa ini menjadi salah satu
desa yang memeiliki peran penting bagi Pemerintahan Kabupaten Samosir karena
desa ini adalah daerah perkantoran DPRD. Desa ini memiliki sejarah yang cukup
panjang yang sama seperti desa-desa masyarakat Batak pada umumnya yaitu
dipimpin oleh Raja-Raja Bius pada masa lalu.
Seiring berjalannya waktu bersamaan dengan
kedatangan penjajah, setiap desa diubah kepemimpinannya hingga seperti sekarang
ini. Perkembangan desa-desa di Kabupaten Samosir adalah sama, namun yang
membedakan adalah pemanfaatan potensi desa itu sendiri. Desa Siopat Sosor
memang memiliki potensi, terutama dibidang pariwisata, namun masyarakat tidak
terlalu terobsesi untuk mengembangkannya dan lebih memilih berkebun. Hal ini
mengakibatkan desa Siopat Sosor dijadikan sebagai daerah perkantoran saja.
Perkembangan desa Siopat Sosor semakin kesini
semakin membaik, hal ini dikarenakan dilihat dari segi pembangunan desa yang
sudah sangat bagus. Perkembangan ini bisa menjadi lebih baik lagi jika desa dan
masyarakatnya mau dan bersemangat untuk mengembangkan sektor pariwisatanya
terkhusus dibagian pantainya yang masih sangat alami dan memiliki pemandangan
dan susasana yang tidak kalah indahnya dari pantai-pantai yang ada di sekitar
Pulau Samosir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar